Siwak

SIWAK

 

Siwak secara bahasa bermakna menggosok. Secara istilah siwak adalah aktivitas menggosok gigi dan sekitarnya dengan menggunakan benda kasar.

Dalam beberapa hadits, Nabi Muhammad  صلى الله عليه وسلم menyebutkan keutamaan bersiwak, di antaranya:

لولا أن أشق على أمتي لأمرتهم بالسواك عند كل صلاة، وفي رواية: مع كل وضوء (رواه البخاري رقم ٨٨٧  ومسلم رقم ٢٥٢ ).

Seandainya aku tidak khawatir memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap menjelang shalat, -dalam riwayat lain: setiap melakukan wudhu- (HR. Bukhari no. 887 dan Muslim no. 252).

السواك مطهرة للفم مرضاة للربّ ومجلاة للبصر (رواه أحمد والنسائي).

Siwak adalah pembersih mulut dan penyebab datangnya ridha Rabb dan mempertajam penglihatan (HR. Ahmad dan Nasa-i).

ركعتان بسواك خير من سبعين ركعة بغير سواك (أخرجه أبو نعيم في الحلية والدارقطني في الأفراد).

Dua rakaat yang disertai siwak lebih baik daripada 70 rakaat tanpa siwak (Diriwayatkan Abu Na’im dalam Hilyah dan Daruquthni dalam Afrad).

فضل الصلاة بالسواك على الصلاة بغير سواك سبعين ضعفا (أخرجه أحمد وابن خزيمة).

Keutamaan shalat yang disertai siwak dibandingkan shalat tanpa siwak adalah 70 kali lipat (HR. Ahmad dan Ibnu Khuzaimah).

Siwak memiliki banyak manfaat di antaranya:

-          Meningkatkan kefasihan bicara, kecerdasan akal dan hafalan.

-          Mempertajam penglihatan.

-          Melipatgandakan pahala.

-          Memperlambat penuaan.

-          Mengharumkan mulut.

-          Menghilangkan karang dan kuning-kuning pada gigi.

-          Menguatkan gusi.

-          Menghilangkan sakit kepala.

-          Mendatangkan ridha Allah.

Hukum siwak ada 5 macam:

1.    Wajib, jika bersiwak dibutuhkan untuk menghilangkan najis atau bau tak sedap pada mulut terutama ketika hendak melakukan shalat berjamaah. Siwak juga menjadi wajib jika dinadzarkan.

2.     Mandub/sunnah, ini adalah hukum asal siwak. Disunnahkan bersiwak ketika bangun tidur, hendak berwudhu & shalat, ketika aroma mulut menjadi tidak wangi dan lain-lain.

3.    Makruh, jika dilakukan oleh orang yang sedang berpuasa sejak masuk waktu zhuhur. Namun Imam Nawawi tidak menganggap kondisi tersebut makruh hukumnya.

4.      Khilaf aula (menyelisih yang utama), jika bersiwak dengan alat milik orang lain meskipun diizinkan kecuali untuk tabarruk maka disunnahkan.

5.      Haram, jika bersiwak dengan alat milik orang lain tanpa izin dan keridhoannya.

Dalam wudhu atau mandi, menurut Ramli siwak dilakukan sebelum membasuh kedua telapak tangan sedangkan menurut Ibnu Hajar Al-Haitami bahwa siwak dilakukan setelah membasuh kedua telapak tangan.

Ada 5 tingkatan bersiwak:

1.      Menggunakan kayu arok.

2.      Pelepah kurma.

3.      Kayu zaitun.

4.      Semua jenis kayu wangi.

5.      Jenis-jenis kayu atau alat-alat yang layak digunakan untuk menggosok gigi.

Dianjurkan menggunakan alat siwak dengan cairan yang wangi.

Aktivitas perawatan tubuh yang dianjurkan.

- Memakai celak di mata. Disunnahkan mengoleskannya dengan jumlah ganji di kanan dan ganjil di kiri saat malam hari menjelang tidur.

- Menghilangkan rambut ketiak. Disunnahkan bagi laki-laki dengan cara mencabut dan perempuan dengan cara memendekkan.

-  Menghilangkan rambut kemaluan. Disunnahkan bagi laki-laki dengan cara memendekkan dan perempuan dengan cara dicabut.

-  Memendekkan kuku jari tangan dan kaki.

- Khitan, yaitu memotong kulit lapisan atas kemaluan.

Hukumnya wajib bagi laki-laki dan perempuan yang sudah baligh. Disunnahkan dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran.

Ukuran yang dipotong dari kemaluan laki-laki sebesar yang menutupi kepala zakar. Ukuran yang dipotong dari kemaluan perempuan sebesar yang menutupi clitoris.

- Memendekkan kumis.