Perpaduan Kelembutan & Ketegasan

Sebagian orang ingin dari Islam lembutnya saja, sehingga cenderung menonjolkan sifat sabar, pemaaf dan toleransi walaupun sudah berkaitan dengan kehormatan & harga diri yang dilecehkan. Orang seperti ini membuat citra Islam jadi lembek tak berwibawa dan menyenangkan para musuh yang ingin merusak Islam.

Sebagian lainnya ingin dari Islam tegasnya saja, sehingga jadi kaku dan galak bahkan bisa sampai over emosi-sumbu pendek. Orang seperti ini membuat citra Islam jadi sempit-menyeramkan dan dijadikan celah buat musuh Islam membangun opini terorisme dan radikalisme.

Kedua sikap dari kedua golongan tersebut bukanlah cermin dari ajaran Islam yang diajarkan Nabi Muhammad. Bacalah sejarah & sirah Nabi Muhammad secara utuh sehingga pemahamannya seimbang tidak sepotong-potong.

Memang Islam & Nabi Muhammad adalah rahmat bagi semua alam (Al Anbiya : 107) tapi disaat yang sama keduanya adalah petunjuk kebenaran untuk membasmi berbagai kekufuran dan penyimpangan agama yang merusak kehidupan manusia (Al Fath : 28).

Bukankah keseimbangan hidup ada dalam perpaduan kelembutan & ketegasan, keramahan & kewibawaan dan kebijaksanaan & keadilan.

Tubuh kita pun bisa bergerak baik karena disusun dari tulang yang keras dan daging yang lentur.

Sikap terbaik adalah bersikap tepat sesuai kondisi. Pada kondisi yang biasa dan bisa dimaklumi maka bersikaplah ramah & lembut. Pada kondisi kehormatan agama, diri dan keluarga direndahkan tunjukkan wibawa dan ketegasan. Inilah sikap yang manusiawi dan logis.

"Sesungguhnya Allah mengutus kamu (Muhammad) sebagai saksi, pembawa kabar gembira, dan pemberi peringatan, supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya, menghormati-Nya. dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang."(Al Quran surat Al Fath : 8-9). 


- Ahmad Faisal -